Monthly Archives: January 2014

Nasib Orang Tuli, Idiot, Atau Tinggal di Pedalaman, Yang “Tak Pernah Mengenal Islam”


Image
“Bila ada orang yang di pedalaman yang tidak pernah mendapatkan dakwah tentang Islam. Atau orang tuli, idiot yang hingga akhir hayatnya ia tidak mengenal Islam. Bagaimana nasibnya di akhirat kelak?”
 
 
Hadits dari Al-Aswad bin Sarii’, bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَرْبَعَةٌ يَحْتَجُّونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ: رَجُلٌ أَصَمُّ، وَرَجُلٌ أَحْمَقُ، وَرَجُلٌ هَرِمٌ، وَرَجُلٌ مَاتَ فِي الْفَتْرَةِ، فَأَمَّا الأَصَمُّ، فَيَقُولُ: يَا رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الإِسْلامُ، وَمَا أَسْمَعُ شَيْئًا، وَأَمَّا الأَحْمَقُ، فَيَقُولُ: رَبِّ، قَدْ جَاءَ الإِسْلامُ وَالصِّبْيَانُ يَحْذِفُونَنِي بِالْبَعَرِ، وَأَمَّا الْهَرِمُ، فَيَقُولُ: رَبِّ، لَقَدْ جَاءَ الإِسْلامُ وَمَا أَعْقِلُ، وَأَمَّا الَّذِي مَاتَ فِي الْفَتْرَةِ، فَيَقُولُ: رَبِّ، مَا أَتَانِي لَكَ رَسُولٌ، فَيَأْخُذُ مَوَاثِيقَهُمْ لَيُطِيعُنَّهُ، فَيُرْسِلُ إِلَيْهِمْ رَسُولا أَنِ ادْخُلُوا النَّارَ، قَالَ: فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ دَخَلُوهَا كَانَتْ عَلَيْهِمْ بَرْدًا وَسَلامًا
 
“Ada empat orang yang akan berhujjah (beralasan) kelak di hari kiamat : (1) orang tuli, (2) orang idiot, (3) orang pikun, dan (4) orang yang mati dalam masa fatrah. Orang yang tuli akan berkata : ‘Wahai Rabb, sungguh Islam telah datang, namun aku tidak mendengarnya sama sekali’. Orang yang idiot akan berkata : ‘Wahai Rabb, sungguh Islam telah datang, namun anak-anak melempariku dengan kotoran hewan’. Orang yang pikun akan berkata : ‘Wahai Rabb, sungguh Islam telah datang, namun aku tidak dapat memahaminya’. Adapun orang yang mati dalam masa fatrah akan berkata : ‘Wahai Rabb, tidak ada satu pun utusan-Mu yang datang kepadaku’. Maka diambillah perjanjian mereka untuk mentaati-Nya. Diutuslah kepada mereka seorang Rasul yang memerintahkan mereka agar masuk ke dalam api/neraka”. Beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam kembali bersabda : “Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Seandainya mereka masuk ke dalamnya, niscaya mereka akan merasakan dingin dan selamat”.(*)
 
Barangsiapa yang melewati neraka, akan masuk surga. Ia termasuk orang yang membenarkan Rasul seandainya datang kepadanya di dunia. Dan barangsiapa yang enggan, ia akan diadzab di neraka. Ia termasuk orang yang mendustakan Rasul seandainya datang kepadanya di dunia; karena Allah Maha Mengetahui apa yang akan mereka lakukan seandainya datang kepada mereka seorang Rasul. Wallahu a’lam bish showab
 
(*) Diriwayatkan Ahmad dalam Musnad-nya (4/24), Ibnu Hibbaan dalam Shahih-nya (16/356 no. 7357), Al-Bazzaar sebagaimana dalam Kasyful-Astaar (3/33 no. 2174), Ath-Thabaraaniy dalam Al-Kabiir (1/287 no. 841), Abu Nu’aim dalam Ma’rifatush-Shahaabah (2/281 no. 900) dari jalan Al-Hasan dan Al-Ahnaf bin Qais, keduanya dari Al-Aswad bin Sarii’. Al-Haitsamiy dalam Al-Majma’ berkata : “Rijaal Ahmad dalam jalan Al-Aswad bin Surai’ dan Abu Hurairah termasuk rijaal Ash-Shahiih. Begitu juga rijaal Al-Bazzaar”. Dan matannya mempunyaisyaahid dari hadits Abu Sa’iid Al-Khudriy dan Anas sebagaimana terdapat dalam Al-Majma’(7/218) dengan sanad-sanad dla’iif namun menguatkan satu dengan yang lainnya.